Kamis, 14 Februari 2013

PELIBATAN GENDER DAN MASYARAKAT MISKIN

Perempuan memiliki kebutuhan paling besar terhadap sanitasi, tetapi mereka jarang hadir dalam pertemuan perencanaan dan duduk dalam kepanitiaan. Ini mengurangi peluang investasi perempuan dalam berkelanjutan pelayanan sanitasi dan hiegene. Melibatkan perempuan dan laki dalam sebuah pertemuan dapat meningkatkan profil sanitasi dan hiegene dalam anggaran maupun program. Tetapi, situasi sebaliknya dapat terjadi untuk promosi sanitasi dan hiegene dalam rumah tangga karena promosi biasanya sekedar menjadikan perempuan sebagai sasaran, melalui PKK, Posyando, dan puskesmas. Namun, dalam hal pendanaan investasi sanitasi dan hiegenenya sendiri dan m emberikan contoh yang baik pada anak-anaknya. Oleh karena itu program promosi sanitasi dan hiegene diperlukan sekaligus bagi perempuan maupun laki-laki. Untuk mencapai partisipasi yang lebih seimbang, kader-kader perkotaan dan LSM membutuhkan lebih banyak bantuan tenaga ahli teknis maupun sosial dan bekerjasama terus menerus pada program-program lima tahunan.
Disemua kota perempuan, laki-laki dan anak-anak miskin bekerja disektor informal: mengumpulkan, memilah dan mendaurulang sampah sebagai buruh dan beberapa diantaranya sebagai wirausahawan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar